Selama ini, banyak fitnah dan pemalsuan sejarah yang dilakukan musuh-musuh Islam terhadap kejayaan khilafah masa lalu. Kemilau peradaban yang ditebar Islam ke seluruh penjuru mata angin mereka kaburkan. Musuh-musuh Allah mereka buat seolah-olah idola seluruh dunia. Dan kali ini saya akan membawakan fakta sejarah tentang asal usul Drakula, Sang Pengkhianat..siapakah Drakula? Akan terungkap disini
Dibebaskannya Konstantinopel dari suramnya kegelapan jahiliyah oleh Islam sudah diramalkan Rasulullah, dan para sahabatpun berlomba mewujudkan ramalan Rasulullah tersebut..sampai-sampai Abu Ayyub Al Anshari pun menjemput syahidnya dalam pertempuran pembebasan Konstantinopel dan dimakamkan disana. Namun akhirnya cita-cita yang diidamkan para sahabat yang mulia itu diwujudkan oleh seorang pemuda berusia 23 tahun, Sultan Muhammad II hingga beliau mendapat gelar Al Fatih (Sang Penakluk) dan kemudian beliau tersohor dengan nama Muhammad Al Fatih…jembatan yang menghubungkan Asia dan Eropa akhirnya terwujud…Setelah membebaskan Konstantinopel, Sultan Muhammad II tidak berpuas dari dan meneruskan pembebasan Eropa dari masa kegelapan membawa cahaya Islam dan fokusnya adalah Eropa Timur, salah satunya adalah Wallachia.
Wallachia adalah sebuah kota tua yang sejak zaman Romawi kuno hingga perang salib menjadi rebutan karena letaknya memang strategis sebagai persinggahan menuju wilayah-wilayah di Eropa Timur. Selain strategis sebagai pangkalan militer, Wallachia juga subur sepanjang tahun karena dilewati oleh sungai Danube (sungai besar yang membelah Rumania dan Hungaria. Selama perang salib, kota ini diperebutkan oleh Kesultanan Ottoman Turki dan Kerajaan Hungaria. Pada masa pemerintahan Vlad II Wallachia memihak Kerajaan Hungaria namun setelah dilengserkan oleh Sigismund dan kemudian digantikan John Hunyadi, Vlad II memihak pada Kesultanan Ottoman dan merebut kekuasaan kembali dengan bantuan Kesultanan Ottoman. Dari sinilah sejarah Drakula bermula…
Untuk membalas budi pada Ottoman, Vlad II mengirimkan kedua anaknya; Randu dan Drakula ke Turki. Selama di Turki, kedua anak ini dididik secara Islam sesuai tradisi Turki. Selain belajar di madrasah, mereka juga belajar ketrampilan perang. Seiring bergulirnya waktu kedua anak ini tumbuh menjadi dua pribadi yang jauh bertolak belakang.. Randu tumbuh menjadi seseorang yang berperangai lembut dan penurut sedangkan Drakula tumbuh menjadi sosok pembangkang yang kejam. Kalau pengasuhnya memintanya ke Timur, Drakula pergi ke Barat..tak hanya membangkang.. sifat keji Drakula pun makin tampak. Salah satu hobinya di Turki adalah melihat eksekusi penjahat kelas berat yang kepalanya dipancang di alun-alun. Setiap minggu eksekusi atas penjahat kelas kakap atau pengkhianat diadakan di alun-alun..dan salah satu penontonnya adalah Drakula yang akan menyaksikan acara tersebut sampai selesai. Dan disaat senggangnya Drakula sangat suka menyiksa binatang..binatang apapun yang ada disekitarnya ia tangkap dan ditusuk seperti sate. Ia sangat puas melihat binatang-binatang tersebut menggelepar-gelepar menyongsong ajal.
Berpuluh tahun kemudian setelah peperangan Varna, terjadi konflik antara John Hunyadi dan ayah Drakula; Vlad II yang berujung pada pembunuhan Vlad II dan kakak Drakula, Mircea. John Hunyadi kemudian menunjuk keluarga Dan II sebagai penguasa Wallachia. Mendengar ini, Sultan Muhammad II mengirim Drakula bersama ribuan pasukan kembali ke Wallachia untuk merebut tahta. Sesampainya di Wallachia, pertempuranpun pecah antara pasukan Ottoman yang dipimpin Drakula dengan Pasukan Wallachia yang jumlahnya lebih banyak. Namun akhirnya Drakula memenangkan pertempuran dan merebut tahta Wallachia. Bak kacang yang lupa pada kulitnya…setelah merebut tahta, Drakula malah membantai pasukan Ottoman dengan cara yang keji..yaitu disula, yaitu ditusuk dengan kayu di bagian anus sampai tembus ke kepala..setelah kayu tersebut masuk ke tubuh korban, sula tersebut dipancang berdiri..sehingga tubuh korban yang masih hidup itu turun perlahan-lahan karena berat tubuhnya..jadi mulai kayu masuk ke anus sampai tembus ke kepala, korbannya menggelepar-gelepar merasakan sakit yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata…Drakula telah mengkhianati Ottoman dan Islam..
Drakula adalah tokoh fiksi ciptaan Bram Stoker dalam novelnya Dracula yang diterbitkan pada tahun 1897. Drakula adalah seorang vampir yang diceritakan berasal dari kota Transylvania yang berada di Rumania. Kelemahan Drakula ialah sinar matahari, benda terbuat dari perak, dan bawang putih. Tokoh ini kemungkinan terinspirasi Raja Vlad III yang memerintah Walakia pada abad ke-15 dengan tangan besi.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Sejarah Drakula (Vlad Tsepes III)
* 2 Riwayat Drakula
* 3 Awal Kekuasaan Drakula
* 4 Awal Kekejaman Drakula
* 5 Serangan Tengah Malam (The Night Attack)
* 6 Kematian Drakula
[sunting] Sejarah Drakula (Vlad Tsepes III)
Selama Perang Salib, Wallachia menjadi rebutan antara kerajaan Hungaraia dan Turki Ottoman, pada masa Vlad II berkuasa di Wallachia, Vlad II mempunyai tiga orang anak, Mircea, Drakula, dan Randu, Vlad II memihak kerajaan Hungaria. Namun setelah dilengserkan oleh Sigismund (raja dari kerajaan Hungaria) dan kemudian digantikan oleh John Hunyandi, Vlad II memihak kepada kesultanan Turki Ottoman, sebagai jaminan kesetiaannya kepada kesultanan Turki Ottoman, Vlad II mengirimkan Drakula dan Randu ke Turki.
[sunting] Riwayat Drakula
Vlad Tsepes III (1431 - 1475 Masehi) atau yang lebih populer dengan nama Drakula dilahirkan di Transylvania, Rumania. Ia merupakan anak ke-2 dari Vlad II dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia.
Masa kecil Drakula memang tidak berlangsung lama, diusianya yang ke 11 ia harus menjadi jaminan kesetian ayahnya kepada kesultanan Turki Ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki.
[sunting] Awal Kekuasaan Drakula
Setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyadi, yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak Drakula. Melihat perubahan politik di Wallachia tersebut, maka sultan Turki Ottoman (Mehmed II) mengirimkan Drakula pulang ke Wallachia untuk merebut tahta.
Drakula kembali ke Wallacia dengan dikawal 8000 prajurit Turki Ottoman. sesampainya di Tirgoviste (ibukota Wallachia) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan Drakula, yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Drakula dan menempatkan Drakula sebagai penguasa Wallachia.
[sunting] Awal Kekejaman Drakula
Pembantai yang dilakukan Drakula
Setelah berhasil menduduki tahta, Drakula membantai prajurit Turki Ottoman yang tersisa dengan cara disula, hal tersebut menjadi salah satu penyebab permusuhan antara Drakula dan Sultan Mehmed II.
Sebagai panglima salib di Wallachia, Drakula telah membantai kurang lebih 23.000 umat Islam baik tentara maupun rakyat, dengan peperangan maupun dengan metode sula (impaler), dalam ukiran kayu Jerman abad ke-15, ada bukti kekejaman Vlad III, penyulaan massal dengan korban berjumlah ribuan. Setelah tindakan tersebut Drakula mengirimkan surat kepada raja Hungaria saat itu (Matthias Corvinus) untuk meminta dukungan dari kerajaan Hungaria untuk melawan Turki Ottoman.
[sunting] Serangan Tengah Malam (The Night Attack)
Tindakan Drakula yang membantai 23.000 tentara Turki Ottoman, membuat sultan Mehmed II menyatakan perang kepada Drakula. Pada tanggal 17 Mei 1462 M Sultan Mehmed II (sang penakluk konstatinopel) mengirimkan 60.000 tentara ditambah 30.000 tentara non reguler, sedangkan tentara Dracula mencapai 30.000 prajurit, melihat jumlah pasukan yang tidak berimbang, Drakula melakukan strategi perang gerilya.
Pada serangan tengah malam pasukan Drakula yang berkekuatan 10.000 orang berhasil mendesak pasukan Turki Ottoman, tetapi dapat dipukul mundur pada saat fajar tiba, atas kekalahan tersebut pasukan Drakula mundur ke benteng Poenari, Drakula melarikan diri dari kepungan pasukan Turki Ottoman yang dipimpin oleh Randu (adik kandung Drakula)ke Hungaria, dengan demikian, Randu dengan mudah merebut benteng Poenari dan merebut tahta Wallachia.
[sunting] Kematian Drakula
Pada Desember 1476 Terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan dengan pasukan muslim (Turki Ottoman) yang terjadi di daerah Snagov, dalam pertempuran tersebut pasukan Drakula dapat dikalahkan, dan Drakula (Vlad III) tewas dalam pertempuran tersebut, kepalanya dipenggal dan dibawa ke Turki sebagai bukti kematiannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar